loading…
Usain Bolt dan Muhammad Ali adalah dua legenda olahraga yang telah meninggalkan warisan tak terhapuskan dalam bidangnya masing-masing / Foto: Kolase
Bolt, seorang juara Olimpiade delapan kali dan pemegang rekor dunia lari 100m, 200m, dan estafet 4x100m, dianggap sebagai sprinter terhebat sepanjang masa. Prestasinya yang gemilang selama hampir satu dekade membuatnya meraih gelar atlet terbaik dunia enam kali, sebuah pencapaian yang bahkan belum bisa disamai oleh petinju sekaliber Ali.
Sementara itu, Ali, seorang juara kelas berat tak terbantahkan dari tahun 1974 hingga 1978, juga dianggap sebagai salah satu petinju terhebat yang pernah ada. Namun, ketenarannya tidak hanya datang dari prestasinya di atas ring, tetapi juga dari keberaniannya dalam memperjuangkan keyakinan dan prinsipnya di luar ring.
Ali dikenal karena penolakannya untuk direkrut menjadi militer Amerika Serikat untuk Perang Vietnam, sebuah tindakan yang membuatnya kehilangan gelar tinjunya dan dinyatakan bersalah atas penghindaran wajib militer. Meskipun hukumannya kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Agung, tindakan Ali ini menjadikannya tokoh penting bagi mereka yang menentang perang dan gerakan hak-hak sipil.
Pada 2016, Bolt ditanya tentang warisan Ali. Ia mengakui bahwa Ali akan dikenang karena prestasinya di bidang olahraga dan politik. Namun, Bolt menegaskan bahwa ia tidak akan pernah terlibat dalam politik.
“Tidak. Tidak pernah, dan tidak akan pernah. Politik itu rumit, terutama di Jamaika. Ada dua partai, JLP dan PNP, dan jika saya memilih salah satunya, saya akan membuat marah pendukung partai lainnya. Saya akan menjauh dari politik sejauh yang saya bisa,” ungkap Bolt dikutip dari talkSPORT, Sabtu (8/2/2025).
Setelah pensiun dari dunia atletik pada 2017, Bolt sempat mencoba peruntungannya di dunia sepak bola. Ia berlatih dengan klub Australia Central Coast Mariners dan bahkan mencetak gol pada debutnya dalam pertandingan persahabatan. Namun, Bolt akhirnya memutuskan untuk pensiun dari sepak bola pada 2019.
Jadi perbedaan utama antara Bolt dan Ali terletak pada keterlibatan mereka dalam isu-isu sosial dan politik. Ali menggunakan platformnya sebagai atlet untuk menyuarakan keyakinannya dan memperjuangkan keadilan, sementara Bolt memilih untuk fokus pada karier olahraganya dan menjauhi politik. Meskipun demikian, keduanya tetap menjadi ikon olahraga yang dihormati dan diidolakan oleh banyak orang di seluruh dunia.
(yov)