Uncategorized

Petinju Legendaris yang Meninggal Dunia

×

Petinju Legendaris yang Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini

loading…

Biodata dan Agama George Foreman: Petinju Legendaris yang Meninggal Dunia. Foto: IST

JAKARTA – Dunia tinju berduka atas kepergian George Foreman , petinju legendaris yang meninggal dunia pada usia 76 tahun. Foreman dikenal sebagai salah satu petinju kelas berat paling berpengaruh dalam sejarah, dengan dua kali menjadi juara dunia dan mencatatkan kisah comeback paling luar biasa dalam olahraga ini.

Foreman pertama kali mencuri perhatian dunia saat meraih medali emas Olimpiade 1968 di Mexico City setelah mengalahkan Jonas Čepulis. Kesuksesan ini mengantarkannya ke dunia profesional, di mana ia kemudian menjadi juara dunia kelas berat pada 1973 setelah mengalahkan Joe Frazier dalam pertarungan brutal yang melahirkan momen legendaris: “Down goes Frazier! Down goes Frazier!”.

Namun, kejayaan Foreman tak berlangsung lama. Pada 1974, ia bertemu Muhammad Ali dalam laga legendaris “Rumble in the Jungle” di Zaire. Ali menggunakan taktik “rope-a-dope” untuk membuat Foreman kelelahan sebelum menjatuhkannya di ronde kedelapan. Kekalahan ini mengguncang kariernya dan membuatnya pensiun pertama kali pada 1977.

Setelah pensiun, Foreman bertransformasi menjadi seorang pendeta. Namun, kondisi keuangan yang sulit mendorongnya kembali ke ring tinju pada 1987 di usia 38 tahun. Perjalanan comeback-nya mencapai puncak pada 1994, saat ia mengalahkan Michael Moorer dan menjadi juara dunia kelas berat tertua dalam sejarah di usia 45 tahun.

Selain dari tinju, Foreman juga sukses dalam bisnis, terutama melalui produk “George Foreman Grill” yang membuatnya meraup kekayaan besar.

Biodata dan Kehidupan Pribadi

George Edward Foreman lahir pada 10 Januari 1949 di Marshall, Texas, dan dibesarkan dalam lingkungan yang keras di Houston. Sebelum menemukan tinju, ia menjalani kehidupan sebagai remaja bermasalah yang kerap melakukan tindak kriminal.

Setelah mengalami titik balik, ia meniti karier sebagai petinju dan akhirnya menjadi panutan bagi banyak orang. Dalam kehidupan pribadinya, Foreman menikah lima kali dan memiliki 12 anak, termasuk lima putra yang semuanya diberi nama George Edward Foreman.

Setelah mengalami pengalaman spiritual mendalam pada 1977, Foreman menjadi pendeta Kristen dan mendirikan gereja di Houston. Keyakinan dan religiusitasnya menjadi bagian penting dari perjalanan hidupnya, bahkan setelah kembali bertinju.

Kepergian George Foreman meninggalkan warisan besar dalam dunia tinju dan menginspirasi banyak orang. Ia akan dikenang sebagai petinju tangguh, pendeta yang menginspirasi, dan ikon olahraga yang tak tergantikan.

(sto)



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

jp mahjong bisa terulang lagimahjong untung 31 jutaakun vip mahjong ways 2banjir freespin mahjong wayskaisar89