loading…
Euforia kemenangan dan kepastian lolos ke Piala Dunia 2026 tengah menyelimuti sepak bola Iran / Foto: @teammellifootball
Iran kini menjadi tim keenam yang memastikan tempat di pesta sepak bola terbesar dunia itu, menyusul Jepang, Selandia Baru, dan tiga tuan rumah (Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada) serta kemudian disusul Argentina. Sebuah pencapaian yang membanggakan, mengingat konsistensi mereka tampil di Piala Dunia sejak edisi 2014 di Brasil.
Ambisi besar Iran tentu saja melaju lebih jauh, bahkan menembus babak penyisihan grup untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Namun, mimpi itu kini terancam oleh bayang-bayang sanksi politik.
Menurut laporan bEIN SPORTS, Sabtu (29/3/2025), Iran termasuk dalam daftar negara yang warganya berpotensi dilarang memasuki Amerika Serikat, salah satu tuan rumah utama Piala Dunia 2026, yang dijadwalkan menggelar sebagian besar pertandingan babak gugur. Situasi ini tentu menimbulkan pertanyaan besar. Bagaimana mungkin sebuah tim yang lolos kualifikasi tidak dapat bertanding di salah satu negara tuan rumah?
Inilah yang menjadi perhatian serius FIFA. Badan sepak bola dunia itu dikabarkan telah mengambil langkah proaktif dengan melakukan negosiasi intensif bersama pemerintah Amerika Serikat. Tujuannya jelas, mencari solusi agar Iran tetap dapat berpartisipasi penuh di Piala Dunia 2026, termasuk kemungkinan bertanding di tanah Amerika.
Selain Iran, sejumlah negara lain seperti Afghanistan, Bhutan, Kuba, Libya, Korea Utara, Somalia, Sudan, Suriah, Yaman dan Venezuela juga masuk dalam daftar hitam AS. Ironisnya, Venezuela yang belum pernah mencicipi atmosfer Piala Dunia dan kini memiliki peluang melalui jalur kualifikasi zona Amerika Selatan, juga terancam situasi serupa.
Ancaman eksklusi Iran dari Piala Dunia 2026 tentu akan menjadi preseden buruk dan mencoreng integritas olahraga. Jika negosiasi FIFA dengan Amerika Serikat menemui jalan buntu, bukan tidak mungkin penggemar akan menyaksikan salah satu skandal terbesar dalam sejarah sepak bola, sebuah peristiwa yang bisa menjadi titik balik bagi citra dan nilai-nilai olahraga yang menjunjung tinggi persatuan dan persahabatan antar bangsa.
Dunia sepak bola kini menanti hasil dari upaya diplomasi di balik layar ini. Akankah mimpi Iran di Piala Dunia 2026 tetap hidup, ataukah terbentur oleh tembok politik yang tinggi?
(yov)