loading…
Namun, bagi Ilham, ini bukan kali pertama dirinya merasakan kerasnya perjuangan dalam mencapai impian. Hal ini diceritakan oleh Darmawati, Ibu dari Ilham yang merupakan penjual kulit ketupat di Sengae, Samarinda.
Berasal dari keluarga prasejahtera, Darmawati mengaku tidak mampu mendukung mimpi anaknya secara materil untuk menjadi atlet sepak bola. Namun, Ia berpesan dan mendukung penuh keputusan Ilham saat memutuskan akan serius bergabung dengan club sepak bola di daerahnya.
“Setiap mau berangkat main bola Ilham cuma minta uang saku, ternyata dari uang itu ditabung untuk bayar sekolah bola karena tidak mau ngerepotin keluarga,” cerita Darmawati.
Apalagi sejak suaminya mulai sakit-sakitan, usaha kulit ketupat menjadi tumpuan keluarga mereka.
Kondisi sulit ini yang juga membuat keluarga Ilham absen untuk menyaksikan setiap laga pertandingan yang Ia geluti. “Saya belum pernah lihat langsung cuma dari TV karena tidak ada uang, tapi setiap sebelum tanding Ilham selalu telepon minta doa,” tambahnya.
Kegigihan ilham dengan kondisi keluarga yang membuatnya mandiri sejak usia dini membawanya menjadi bagian dari Persiba Balikpapan. Kini, dunia keluarga Ilham seolah berputar. Sejak menjadi pemain bola profesional, Ilham menjadi tulang punggung membantu ekonomi keluarganya.
“Saya tidak pernah bisa kasih sesuatu tapi Ilham selalu kirim uang untuk kami dan pernah bilang kalau sudah sukses mau belikan rumah. Sedih saya kalau ingat-ingat, dia sangat peduli sama keluarga,” cerita Darmawati penuh haru.
Darmawati merasa mukjizat dalam kehidupannya terasa nyata. Siapa sangka, berawal dari menjadi nasabah PNM Mekaar untuk membantu modal usaha kulit ketupat, kini mimpi anaknya turut mendapat dukungan dari PNM melalui PNM Liga Nusantara.
“Senang sekali ternyata dari jualan kulit ketupat Alhamdulillah saya bisa membawa anak saya meraih mimpinya dan Ilham mengangkat derajat keluarga kami,” tambah Darmawati.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi merasa sangat bangga atas tumbuhnya perjuangan dalam keluarga prasejahtera di lingkungan nasabah binaannya. Bagi Arief, dukungan dari PNM diharapkan dapat dirasakan oleh ekosistem yang lebih luas sebagai bentuk nilai tambah.
“PNM Liga Nusantara ini bukan sekadar dukungan terhadap sepak bola tanah air tetapi juga mendorong talenta muda dari keluarga akar rumput yang lebih professional agar dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga,” jelas Arief.
(sto)