loading…
Islam Makhachev tampaknya menjadi lawan yang diinginkan UFC untuk dihadapi Ilia Topuria. Namun Sang Legenda telah mengisyaratkan bahwa jika pertarungan melawan petarung Rusia itu tidak terwujud, ia bisa melawan Charles Oliveira / Foto: Sports Illustrated
Namun, sejak presiden UFC Dana White mengumumkan bahwa Ilia Topuria akan mengosongkan gelar kelas bulunya untuk mengejar kenaikan ke kelas 155 pon, para penggemar telah mengarahkan pandangan mereka pada pertarungan impian antara petarung Spanyol itu dan Islam Makhachev untuk memperebutkan medali emas kelas ringan.
Meskipun Makhachev vs Topuria akan menjadi pertarungan yang monumental, sebuah laporan baru-baru ini muncul yang menyatakan bahwa petarung Rusia yang dominan itu menolak pertarungan tersebut karena ia ingin melawan petarung kelas ringan yang terbukti telah mendapatkan kesempatan mereka dengan mengalahkan para petarung di divisi tersebut. Meskipun laporan ini muncul, dalam perbincangan media baru-baru ini, petarung asal Spanyol itu tampaknya mengisyaratkan bahwa pertarungan itu masih bisa terjadi, tetapi ia juga mengarahkan pandangannya pada bintang kelas ringan lainnya jika pertarungan melawan Makhachev tidak terwujud.
Islam Makhachev tampaknya menjadi lawan yang diinginkan UFC untuk dihadapi Ilia Topuria dalam pertarungan pertamanya kembali ke divisi kelas ringan, namun, Topuria, yang sekarang dijuluki Sang Legenda telah mengisyaratkan bahwa jika pertarungan melawan petarung Rusia itu tidak terwujud, ia bisa melawan Charles Oliveira sebagai gantinya.
Selama perbincangan media baru-baru ini, petarung asal Spanyol itu mengungkapkan bahwa ia berlatih untuk Makhachev dan Do Bronx sebelum pindah ke kelas 155 pon karena mereka adalah satu-satunya lawan yang mungkin baginya. “Semua latihan saya difokuskan pada Islam atau Charles karena saya tidak melihat lawan lain,” ungkap Topuria dikutip dari GiveMeSport, Sabtu (29/3/2025).
Meskipun Makhachev dan Oliveira adalah dua petarung kelas ringan paling berprestasi yang pernah ada, Topuria telah berbagi keyakinannya bahwa kedua petarung takut untuk melawannya, dan ia merasakan gejala ketakutan.
“Tidak satu pun dari mereka tampaknya berani (untuk melawan saya). Ini adalah gejala ketakutan, kita semua tahu itu, tetapi itu normal, saya juga akan takut.”
(yov)