loading…
Patrick Kluivert tidak memiliki Curriculum Vitae (CV) sebagai pelatih, namun bukan berarti dia bakal gagal membawa Timnas Indonesia terbang tinggi / Foto: Kolase
Hal itulah yang disampaikan pengamat sepak bola Tanah Air, Haris Pardede atau Bung Harpa. Dia menuturkan secara CV, Kluivert memang tidak mentereng. Namun tidak ada jaminan juga kalau pelatih yang tidak bagus bakal gagal.
Bung Harpa memberikan contoh Jose Mourinho. Awalnya dia hanya translater di eranya Louis van Gaal dan Bobby Robson tapi kemudian karena dia pintr ia menjadi pelatih sukses.
“Ada satu contoh yang sering gue kasih adalah Alex Ferguson. Dia dulu hanya membesut klub kecil di Skotlandia tapi kemudian di beli Manchester United dan berhasil. Kebalikkannya, Diego Maradona, pemain bagus dan saat menjadi pelatih tidak sukses atau zonk,” tutur Bung Harpa pada podcast Youtube pribadinya, Sabtu (11/1/2025).
Bung Harpa menammbahkan jadi kalau dilihat dari CV Kluivert sebagai pemain, dia mentereng. Sebagai pelatih selama ini kurang. Tapi apakah sebagai pelatih Timnas Indonesia pasti gagal, belum tentu juga.
“Makanya, ini yang menurut gue untuk melengkapi filosofi ini didatangkanlah seorang Alex Pastoor. Inilah yang akan menjadi pelatih di ruang ganti,” bebernya.
Kombinasi yang Menjanjikan
Perpaduan antara nama besar Kluivert dengan kemampuan taktikal Pastoor diharapkan bisa menciptakan sinergi yang positif. Kombinasi ini diharapkan mampu menjawab tantangan yang akan dihadapi Timnas Indonesia, terutama dalam menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bung Harpa menjelaskan bahwa Pastoor memiliki track record sangat luar biasa. Pelatih berusia 58 tahun ini memang orangnya agak sedikit independen, agak sedikit idealis tapi memamg dia sudah membuktikan sangat sukses dalam membaca permainan dan juga dalam memapping tim. Terbukti, tiga kali dia membawa tim Eerste Divisie promosi ke Eredivisie.
“Ini akan menciptakan situasi yang unik, karena Denny Landzaat dan Alex Pastoor adalah orang bawaan Erick Thohir. Disitu nanti, manajemen konflik harus dijaga dengan baik, karena bagaimanapun juga Patrick Kluivert adalah kepala pelatih yang harus dihormati,” jelas Bung Harpa.
“Ya, itulah mengapa dia dibawa atau ditunjuk sebagai pelatih kepala agar supaya ada satu kesatuan di ruang ganti, terutama untuk para pemain diaspora. Tapi itu tadi, asistennya harus mengurangi kekurangan Patrick Kluivert.”
Harapan Besar Rakyat Indonesia
Sepak bola Indonesia memiliki basis penggemar yang sangat besar. Mereka berharap kehadiran Kluivert dan tim pelatihnya bisa membawa angin segar dan prestasi baru bagi Timnas Indonesia.
Tantangan terdekat yang dihadapi adalah laga lanjutan fase Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Diharapkan, trio meneer Belanda bisa mmebawa Timnas Indonesia terbang tinggi.
“Kita akan lihat kerja sama antar para pelatih dalam mewujudkan mimpi 280 juta rakyat Indonesia yang ingin melihat terbang tinggi di atas Amerika Serikat, Kanada, dan juga Meksiko. Ada tantangan yang tidak lama lagi 20 Maret. Kita akan menghadapi Australia dan Bahrain,” pungkas Bung Harpa.
(yov)