loading…
Momen Moses Itauma di usia 16 tahun menghajar Lawrence Okolie, sang juara dunia kelas penjelajah kala itu / Foto: Sky Sports
Di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Itauma dinobatkan sebagai Prospek Terbaik Tahun Ini oleh hampir semua media tinju. Setelah penampilannya yang memukau pada tahun 2024, petinju kelas berat muda ini disebut-sebut akan meraih gelar juara dunia dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, dan hanya sedikit orang yang berani bertaruh bahwa ia akan melakukannya.
Itauma naik ke peringkat bayaran seperti ikan di air sejak menjadi petinju profesional pada usia 18 tahun di tahun 2023. Bakatnya, bagaimanapun, telah terlihat oleh mereka yang mengikutinya selama menjadi atlet amatir.
Itauma bermain di atas kelompok usianya dengan relatif mudah di turnamen internasional untuk Inggris, sehingga pada usia 16 tahun ia dipanggil untuk melakukan sparring oleh beberapa pemain terbaik dalam olahraga ini. Itauma dipanggil untuk membantu juara kelas penjelajah WBO saat itu, Lawrence Okolie, dalam persiapannya menghadapi laga mendatang di sasana milik Shane McGuigan.
Salah satu orang yang menyaksikan Itauma beraksi melawan Okolie adalah Anthony Fowler. Fowler dan Okolie adalah rekan satu sasana saat itu di McGuigan Gym, dan Fowler sangat terkejut dengan apa yang ia lihat saat ia datang untuk berlatih pada suatu hari.
“Saya berjalan di sasana dan ada seorang anak kecil di sana dengan seragam sekolah, saya pikir dia setengah tersesat,” kata Fowler kepada BoxingScene. “Jadi saya bangun dan berkata, ‘Untuk apa kamu di sini?’ Ia menjawab, ‘Berlatih’. Saya berkata, ‘Dengan siapa kamu berlatih? Dan dia menjawab, ‘Lawrence. Saya berkata, ‘Berapa umurmu?’ Ia menjawab, ’16 tahun. Saya berpikir, ‘Sial, Tuhan memberkatimu, kawan. Lawrence dapat memukul dengan keras, ia bertubuh besar dan kuat, ia sangat besar.”
“Lawrence berlatih dengan tiga anak muda,” lanjutnya. “Jadi Lawrence berduel dengan dua anak pertama dan kemudian Moses masuk dengan kondisi segar, dan Lawrence telah melakukan enam ronde, jadi ia sedikit lelah. Anak ini terus maju sepanjang sparring, melontarkan bom. Saya kira ia setengah mengacaukan Lawrence dengan pukulan kiri ke arah tubuh.
“Ia tak kenal lelah selama tiga ronde, melontarkan pukulan tanpa henti. Tak ada yang dapat mempercayainya di sasana. Semua orang berkata, ‘Apa-apaan ini? Karena jelas Lawrence tidak memegang kendali. Ia adalah seorang juara dunia, ia biasanya memegang kendali atas lawan tandingnya. Maka, saat anak ini seperti, anak muda ini, yang benar-benar berada di atas angin, saya seperti, wow.”