loading…
Nama Shin Tae-yong kembali mencuat usai kekalahan Timnas Indonesia atas Australia di lanjutan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (21/3/2025) / Foto: Kolase
Diketahui, Timnas Indonesia sebelumnya dicukur Australia dengan skor akhir 1-5. Dalam laga itu, Kluivert membawa gaya permainan berbeda dari STY, yakni sepak bola yang lebih menyerang dan bermain cukup terbuka.
Namun, strategi tersebut berbuah hasil kurang bagus dengan kekalahan 1-5. Setelahnya, tak sedikit penggemar Timnas yang membandingkan strategis Kluivert dengan STY yang dulu lebih sering memakai formasi 5 bek dan cenderung mengandalkan serangan balik cepat.
“Sudah tau kan kenapa STY selalu pakai formasi 5 bek di timnas?” tulis salah satu penggemar Timnas Indonesia di X (Twitter).
Alasan Shin Tae-yong Selalu Memakai Formasi 5 Bek Selama Melatih Timnas Indonesia
1. Memperkuat Lini Pertahanan
Secara umum, formasi lima bek akan memberikan lapisan pertahanan ekstra, terutama saat menghadapi lawan yang levelnya jauh lebih kuat. Bersama komposisi tiga bek tengah dan dua wing-back yang bisa turun membantu saat diserang, lini pertahanan nantinya bisa menjadi lebih solid dan sulit ditembus.
Selain itu, formasi lima bek juga memungkinkan tim melakukan pressing di area tengah dan menunggu lawan di blok rendah. Strategi ini diharapkan dapat membuat lawan kesulitan mencari ruang, terlebih bagi mereka yang mengandalkan umpan-umpan pendek.
Hal tersebut mungkin menjadi salah satu pertimbangan STY. Mengingat kondisi Timnas Indonesia yang waktu itu baru bangkit dan masih sering berhadapan dengan lawan yang lebih kuat, ia mungkin beranggapan akan lebih bagus untuk bermain dengan formasi tersebut dan mengandalkan serangan balik cepat.
2. Fleksibilitas dalam Transisi
Formasi lima bek juga bisa memudahkan transisi antara bertahan dan menyerang. Saat menyerang, dua wing-back bisa naik membantu lini depan dan mengubah formasi menjadi 3-4-3 atau 3-5-2.
Sebaliknya, saat bertahan mereka turun untuk memperkuat barisan belakang. Minusnya, strategi semacam ini seharusnya membutuhkan fisik pemain yang prima, khususnya di posisi wing-back, karena pemain itu akan sering maju dan mundur selama pertandingan berlangsung.
3. Memaksimalkan Pemain yang Ada
Shin Tae-yong menyesuaikan formasi dengan karakter pemain Indonesia yang umumnya memiliki kecepatan. Dengan lima bek, ia mencoba memanfaatkan kecepatan para wing-back untuk membantu serangan tanpa mengorbankan pertahanan.
Jadi, begitu berhasil merebut bola, para pemain bisa langsung melakukan counter attack cepat dengan mengandalkan kecepatan para wing-back itu untuk menghasilkan peluang.
Sebelum kedatangan penggawa naturalisasi seperti Sandy Walsh, Kevin Diks, Shayne Pattynama hingga Calvin Verdonk, STY lebih dulu memberikan kepercayaan kepada Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan. Keduanya sering menjadi motor serangan dari sisi sayap.
Demikian ulasan mengenai sejumlah alasan Shin Tae-yong memakai formasi 5 bek selama melatih Timnas Indonesia.
(yov)